Cara Mendidik Kemandirian Anak


Apa itu Kemandirian dan Tanggung jawab ?
Kemandirian adalah Kemampuan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tugas sehari-hari atau dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya.
Tanggung jawab berkaitan dengan dapat dipercaya dan diandalkan.
Mengapa Sikap Mandiri dan Tanggung Jawab pada Anak Penting ?
Bagaimana pun sayangnya dan berkuasanya kita, kita tidak bisa menjamin bisa mendampingi anak-anak sepanjang hidupnya. Suatu saat kita harus rela melepaskan anak pergi “mengepakkan sayap” mereka dan terbang meraih dunianya sendiri. Karena itu selagi masih bisa membina anak-anak, kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai yang kita tanamkan dan tumbuhkan akan cukup bauat anak-anak sebagai modal dalam kehidupan mereka selanjutnya. 
Pada usia 2-6 tahun anak mulai beranjak  untuk menjadi manusia sosial dan belajar bergaul dengan orang lain. Pada masa ini anak mengembangkan otonominya seiring dengan pengembangan berbagai keterampilannya (motorik kasar dan halus, berbahasa dan sebagainya) antara lain :
Melatih anak buang air kecil atau air besar (Toilet Training)
Mengapa ?
Toilet training secara dini akan menumbuhkan kemandirian anak untuk menyalurkan kebutuhan fisiologis mereka.  Perlu diingat anak masih dalam masa vital untuk belajar mengontrol impuls atau dorongan yang datang dalam dirinya seperti halnya buang air besar dan air kecil.
Apabila cara-cara ibu sangat keras, anak bisa menahan fesesnya dan mengalami sembelit maka anak akan tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan kikir. Sebaliknya bila ibu tipe orang yang sabar membujuk anak untuk BAB maka anak akan memproleh pengetian bahwa seluruh aktivitas penting.  (dasar perkembangan kreativitas dan produktivitas)
Memberi tugas kepada anak untuk membereskan dan menyimpan barang-barang miliknya.
Mengapa  ?
     Anak mulai mempunyai rasa memiliki. Dengan bimbingan ortu tumbuhnya rasa memiliki ini dapat menumbuhkan bertanggung jawab dan mempertinggi rasa keberdayaan anak.
Ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas barang-barang miliknya.
Mengapa ?
Karena pada saat menginjak usia sekolah,anak telah menjadi bagian dari masyarakat sosial yang akan banyak menghabiskan waktu diluar rumah.
Membuka dan mengenakan pakaian, celana, sepatu sendiri. 
Mengapa ?
Kemandirian untuk berpakaian dan bersepatu akan meningkatkan perkembangan motorik halus. Juga akan menumbuhkan kesadaran anak akan kemampuan sensorisnya serta mengembangkan sikap psitif terhadap dirinya.
Merapikan rambut sendiri
Mengapa ?
Anak membutuhkan bantuan ibu/pengasuh untuk mengepang, memasang jepit. Jika rambut sedang atau panjang pilihan ibu dan anak, ajarkan anaku secara mandiri mengurus rambutnya sehingga membiasakan diri tampil dengan rambut rapi.
Mengenal dan menghargai waktu
Mengapa ?
        Dalam hal ini orang tua idealnya adalah model yang pertama dan paling berpengaruh bagi anak karena terkait dengan konteks budaya kita belum kunjung beranjak dari jeratan “jam karet
       Membagi waktu
Mengapa ?
Anak membutuhkan waktu dan bimbingan untuk memahami perlunya keseimbangan antara waktu menikmati masa kanak-kanak (bermain) yang memang hak anak dan waktu untuk melakukan rutinitas sehari-hari (makan, mandi, tidur) dan tugas-tugas sekolah yang merupakan kewajiban anak.
Tidur dikamar terpisah dari orang tua
Mengapa ?
Keberanian untuk tidur di kamar tidur sendiri merupakan bentuk kemandirian anak. Namun Anda perlu memahami rasa takut anak akan gelap atau hantu. Dorong dia agar lebih berani.
Beri anak kesempatan untuk menentukan pilihannya
Mengapa ?
Anak perlu mendpat kesempatan untuk belajar menimbang dan menentukan pilihannya. Dengan demikian anak akan terbiasa mengambil keputusan tanpa tergantung orang lain. Contoh memilih baju atau buku.
Jadikan masa Play Group dan Taman Kanak-Kanak sebagai tempat untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab.
Mengapa ?
TK sebagai jembatan sosial yang secara psikologis merupakan tempat yang baik untuk anak mengembangkan tanggung jawab dan memupuk kemandiriannya
Walaupun kewajiban anak di Play Group atau TK masih terbatas, Anda perlu mendorong anak untuk selalu memenuhinya.
Ajar anak belajar menabung
Mengapa ?
Pemahaman anak akan arti dan nilai uang sendiri masih sangat abstrak. Namun, kebiasaan ini perlu dipupuk, sehingga anak akan terbiasa menghargai uang dan bertanggung jawab atas uangnya.
Belajar mengetahui baik dan buruk.
Mengapa ?
Anak-anak menganggap penderitaan atau segala sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu yang buruk. Sedangkan segala yang menyenangkan adalah baik. Sebagai bagian mahluk sosial, anak perlu belajar untuk tidak hanya memperhatikan kesenangan dan kepentingan sendiri.
Berikan pujian atas kemandirian dan tnggung jawabnya
Mengapa ?
Pujian orang tua akan menajdi Reinforcement/faktor penguat bagi anak untuk berbuat baik lagi.
Perlu diingat ortu adalah tidak hanya menghargai hasil akhir dari usaha anak, namun juga harus menghargai proses mental yang dilalui anak. Apresiasi ortu atas usaha anak akan membuat anak merasa dipahami.
Jadi manusia yang bertanggung jawab
Mengapa ?
Albert schweitzer berkata bahwa untuk mengembangkan anak diperlukan; yaitu pertama contoh, kedua contoh, dan ketiga contoh. Jadi, untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab anak, terlebih dahulu Anda harus berusaha jadi orang yang bertanggung jawab pada keluarga maupun masyarakat.
Bina hubungan erat  prang tua dan anak
Mengapa ?
Orang menganggap hubungan erat menciptakan anak ketergantungan dan anak tidak mandiri, padahal sebaliknya dapat mengembangkan kemandirian anak secara maksimal (contohnya luangkan waktu untuk kegiatan dan acara keluarga)
Orang tua selalu berusaha memperrkaya pengalaman anak dengan sesering mungkin mendorong anak memegang “Tali kendali”agar anak mampu mengatasi situasi yang mereka hadapi.
Kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang sepenuhnya memegang kendali dan tanggung jawab atas pilihan, keputusan dan jalan hidupnya sendiri.

0 Response to "Cara Mendidik Kemandirian Anak"

Post a Comment